Sore hari menjelang magrib Saya bersama teman-teman pergi keluar mengendarai sepeda motor bermaksud ingin mencari cemilan yg enak tetapi mengenyangkan pula. Lalu tiba-tiba saja teman Saya melihat ada yg jualan gorengan lalu Kami pun berhenti. Lesehan tempatnya pkoknya cozy abissss lah buat nongkrong bareng teman-teman. Kami pun langsung saja memesan makanan dan minumannya, sambil menunggu datangnya pesanan saya memulai pembicaraan yg ringan tetapi tetap saja berbobot kepada sang penjual heheeeee :)
" Sudah berapa lama berjualan gorengan? "
" Sudah 2tahun "
" Biasanya memakai minyak goreng apa? "
" Minyak curah "
" Berapa liter pemakaian minyak goreng dlm sehari? "
" 3liter "
" Ada sisanya tidak? "
" Ada "
" Jika ada, digunakan untuk apa? "
" Untuk dipergunakan lg keesokan harinya "
" Alasan memakai minyak jelantah? "
" Untuk menghemat biaya "
" Berapa kali menggunakan minyak jelantah? "
" Tidak tentu "
" Kapan minyak di ganti? "
" Jika sdh berwarna hitam "
" Adakah perbedaan rasa gorengan antara penggunaan minyak yg baru dan minyak jelantah? "
" Tidak mengetahui "
" Apakah Anda mengetahui akibat penggunaan minyak jelantah? "
" Tidak mengetahui "
" Anda berjualan di bantu sm siapa? "
" Istri saya yg melayani para pelanggan sedangkan saya hanya menggoreng gorengannya "
Jadi bisa Saya simpulkan dan kasih saran bahwa Mereka tidak mengetahui dampak dari penggunaan minyak jelantah dan menimbulkan beberapa kerugian, antara lain : pertama, turunnya nilai gizi akibat oksidasi minyak pd suhu tinggi. Kedua, asam lemak trans dan hasil peroksida yg terbentuk dpt menyebabkan gangguan kesehatan. Ketiga, dlm jangka pendek akan berakibat batuk dan menyebabkan penyakit lain, terutama liver atau kanker. Di lain sisi, Mereka menggunakan minyak jelantah dgn alasan untuk menghemat biaya pengeluaran. Dan yg lebih parahnya lg, makanan yg di goreng terasa lebih lezat dan gurih tanpa membutuhkan tambahan bumbu, sebagai penambah nilai kalori.
" Sudah berapa lama berjualan gorengan? "
" Sudah 2tahun "
" Biasanya memakai minyak goreng apa? "
" Minyak curah "
" Berapa liter pemakaian minyak goreng dlm sehari? "
" 3liter "
" Ada sisanya tidak? "
" Ada "
" Jika ada, digunakan untuk apa? "
" Untuk dipergunakan lg keesokan harinya "
" Alasan memakai minyak jelantah? "
" Untuk menghemat biaya "
" Berapa kali menggunakan minyak jelantah? "
" Tidak tentu "
" Kapan minyak di ganti? "
" Jika sdh berwarna hitam "
" Adakah perbedaan rasa gorengan antara penggunaan minyak yg baru dan minyak jelantah? "
" Tidak mengetahui "
" Apakah Anda mengetahui akibat penggunaan minyak jelantah? "
" Tidak mengetahui "
" Anda berjualan di bantu sm siapa? "
" Istri saya yg melayani para pelanggan sedangkan saya hanya menggoreng gorengannya "
Jadi bisa Saya simpulkan dan kasih saran bahwa Mereka tidak mengetahui dampak dari penggunaan minyak jelantah dan menimbulkan beberapa kerugian, antara lain : pertama, turunnya nilai gizi akibat oksidasi minyak pd suhu tinggi. Kedua, asam lemak trans dan hasil peroksida yg terbentuk dpt menyebabkan gangguan kesehatan. Ketiga, dlm jangka pendek akan berakibat batuk dan menyebabkan penyakit lain, terutama liver atau kanker. Di lain sisi, Mereka menggunakan minyak jelantah dgn alasan untuk menghemat biaya pengeluaran. Dan yg lebih parahnya lg, makanan yg di goreng terasa lebih lezat dan gurih tanpa membutuhkan tambahan bumbu, sebagai penambah nilai kalori.
Posting Komentar